JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menjaga keamanan stok beras nasional, sebisa mungkin Bulog akan menghindari impor.
"Sebab impor beras bisa menjadi preseden buruk. Petani menjadi tidak bergairah untuk berproduksi," kata Sutarto Alimoeso, Direktur Utama Bulog, Rabu (12/5/2010).
Hingga akhir tahun ini, Bulog akan menyediakan cadangan beras nasional sebanyak 1 juta ton. Jumlah ini, kata Sutarto, cukup untuk menjaga kestabilan harga.
Agar tidak perlu mengimpor beras, Indonesia harus meningkatkan produksi padi. Mengingat terus susutnya lahan sawah, maka peningkatan produktivitas tanaman padi menjadi sangat perlu.
Bulog menargetkan bisa menyerap beras dari petani sebanyak 3,2 juta ton hingga akhir tahun ini. Sutarto mengatakan, besar kecilnya jumlah gabah yang diserap Bulog setiap tahun tergantung besarnya produksi petani. "Biasanya Bulog hanya mampu menyerap sekitar 7 persen-8 persen dari total produksi petani," kata Sutarto.
Sumber : Kompas.com
Hari,tanggal : Kamis, 13 Mei 2010
Web link : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/13/21523568/Bulog.Hindari.Impor.Beras
Ulasan :
Sudah sepantasnya Bulog mengurangi impor beras yang selama ini dilakukan. Pasalnya, Indonesia yang merupakan negara agraris dapat menghasilkan sendiri beras yang berkualitas baik jika saja pemerintah dapat memberikan kebutuhan yang selama ini diperlukan oleh para petani kita. Pengimporan beras ini pun dapat mengubah mood para petani kita yang sebenarnya sangat bergairah untuk menghasilkan produk-produk terbaik bagi bangsanya. Namun kenyataannya, semakin sempitnya lahan pertanian, tandusnya lahan, serta cuaca yang kian hari kian memburuk semakin memperparah kondisi sektor pertanian di Indonesia. Pemerintah saat ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi para petani untuk mengembangkan kemampuannya, disamping dengan pemberian subsidi bagi para petani kecil, pemberian bibiti yang baik, serta program penyuluhan maupun seminar yang kiranya dapat memperbaiki mutu para petani serta pertaniaan di Indonesia. Petani pun hendaknya juga jangan hanya terpatok kepada sistem pertnian yang tradisional, tetapi semakin mengembangkan teknik pertaniannya dengan pengembangan ilmu terbaru, dan kiranya juga mampu untuk selalu berkoordinasi dengan pemerintah agar pertanian di Indonesia menjadi lebih baik di masa yang akan datang tanpa harus ada lagi impor-impor berikutnya. Bukankah Indonesia adalah negara agraris?? Jadi sudah sepantasnyalah Indonesia unggul di bidang agraris yang dahulu sempat melambungkan nama Indonesia di mata dunia.
No comments:
Post a Comment