PUTRAJAYA, KOMPAS.com — Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri Tenaga Kerja Malaysia Dato’ Seri Hishammudin Tun Hussein menandatangani Letter of Intent (LoI) mengenai Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di sektor informal (domestic worker).
Penandatanganan LoI ini dilakukan di Kantor PM Malaysia di kawasan Putrajaya, Malaysia, Selasa (18/5/2010) pukul 12.15 waktu setempat. Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Malaysia Dato' Seri Mohammad Nadjib Bin Tun Abdul Razak beserta menteri-menteri kabinet dari kedua negara.
"Alhamdulillah, kami bersyukur LoI ini bisa kita tanda tangani. Ini akan menjadi langkah awal kita untuk semakin meningkatkan perlindungan kepada TKI kita khususnya yang di sektor domestik," kata Menakertrans dalam siaran pers Pusat Humas Kemenakertrans yang diterima Kompas.com.
Menakertrans menjelaskan, dalam kesepakatan LoI yang ditandatangani itu disebutkan bahwa TKI yang bekerja di Malaysia akan mendapatkan hak-hak normatif yang sebelumnya tidak didapatkan oleh TKI.
"Dalam LoI tersebut terdapat beberapa poin kesepakatan. Pertama, TKI penata laksana rumah tangga (PLTR)/domestic worker diberikan satu hari libur dalam seminggu. Poin kedua adalah kedua negara mengawal dan mengawasi gaji sesuai dengan harga pasaran yang ada," kata Menakertrans.
Poin ketiga, paspor PLRT harus dipegang langsung oleh PRT yang bersangkutan, tidak seperti selama ini. Yang terakhir, biaya penempatan PLRT harus disepakati oleh kedua negara. Muhaimin mengatakan, pemerintah akan segera menindaklanjuti kesepakatan dalam LoI ini dengan langkah-langkah konkret di dalam negeri dan di Malaysia. Hal ini dilakukan atas dasar kedua belah pihak sepakat segera memulai joint working groups agar segera menyelesaikan pending issue terkait dengan amandeman MoU Indonesia-Malaysia yang telah ditandatangani pada tahun 2006.
Acara penandatanganan LoI soal Perlindungan bagi TKI ini dilakukan dalam suasana kekeluargaan dan santai meski tak mengurangi formalitas dan kekhidmatannya. Setelah LoI ditandatangani, delegasi RI langsung dijamu makan siang oleh PM Malaysia di rumah dinasnya.
Sumber : Kompas.com
Hari, tanggal : Selasa, 18 Mei 2010
Web Link : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/18/1748549/RI.Malaysia.Tanda.Tangani.LoI.TKI
Ulasan :
Menurut saya, hal ini merupakan suatu terobosan yang baik yang berusaha digalakkan pemerintah untuk kebaikan para TKI kita yang berada di Malaysia. Kesepakatan-kesepakatan yang disetujui dalam Letter of Intent (LoI) kali ini tampaknya sudah mulai memihak TKI kita. Para TKI dijanjikan untuk mendapatkan gaji sesuai dengan harga pasaran yang ada. selain itu juga, TKI diperbolehkan untuk memegang paspornya sendiri. Tetapi, hendaknya penandatanganan ini bukan hanya sebatas janji-janji belaka, namun dapat dilaksanakan selanjutnya. Tidak seperti selama ini, TKI selalu dijadikan bahan penyiksaan yang tiada henti-hentinya oleh pihak Malaysia. Sepantasnya juga, WN Malaysia yang melakukan penyiksaan dan pelanggaran hukum ditindak sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di Malaysia, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan atas tindakan tersebut.
Tuesday, May 18, 2010
"Car Free Day" Kerek Penjualan Sepeda
JAKARTA, KOMPAS.com — Kampanye hari bebas kendaraan (car free day) dan bersepeda ke kantor (bike to work) terbukti ampuh mendongkrak penjualan sepeda. Hal ini diakui oleh toko sepeda Delta Cycle. Kampanye ini pula yang bikin Delta Cycle pede membuka gerai baru di Bintaro, kurang dari enam bulan silam. Sebelumnya, Delta Cycle telah memiliki toko di ITC Roxy Mas dan SCBD Sudirman.
Manajer Delta Cycle Bintaro, Denny Mamoedi, mengatakan, kampanye car free day dan bike to work membuat permintaan sepeda semakin meningkat. "Sepeda yang banyak diminati khususnya yang sepeda lipat," ujar Denny kepada Kontan. Sepeda lipat banyak diminati karena praktis dipadukan dengan kendaraan lain. Jadi, pengguna bisa menggunakan kendaraan lain ketika lelah mengayuh sepeda.
Peningkatan pehobi sepeda ini terbukti meningkatkan penjualan Delta Cycle. Meski Delta Cycle Bintaro baru seumur jagung, toko itu sudah mampu menjual 12 sepeda. Semester kedua nanti, Delta Cycle menargetkan bisa menjual lima sepeda per bulan. Jumlah ini setara dengan kedua toko Delta Cycle lainnya.
Delta Cycle menjual sepeda lipat merek Strida, Pacific, Brompton, Trelock, Birdy, Montague, dan Onipax. Sepeda ini dijual mulai dari harga Rp 9 juta, Rp 11,9 juta, Rp 16,9 juta, Rp 25 juta, hingga Rp 26,4 juta. Ada pula sepeda lipat spesial merek Tartaruga, Vanmoof, Kuwahara, Airnimal, dan Super JAB. Sepeda lipat spesial ini dijual mulai dari Rp 13,5 juta hingga Rp 19,8 juta.
Selain menjual sepeda, pundi Delta Cycle juga mengepul dari penjualan onderdil dan aksesori. Onderdil ini misalnya pedal, rantai, pegangan lengan, jeruji, dan ban. Onderdil ini dijual mulai dari Rp 90.000 hingga Rp 10 juta.
Sumber : Kompas.com
Hari, tanggal : Selasa, 18 Mei 2010
Web Link : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/18/13271464/.quot.Car.Free.Day.quot..Kerek.Penjualan.Sepeda
Ulasan :
Program pemerintah untuk mengurangi jumlah kendaraan dengan bersepeda tampaknya sudah mulai terasa dampaknya. Hal ini dirasakan oleh para penjual sepeda. Kampanye hari bebas kendaraan (car free day) dan bersepeda ke kantor (bike to work) telah mendongkrak penjualan sepeda di Indonesia. Hal ini juga dapat mengurangi polusi udara di Indonesia, khususnya Jakarta yang sudah sangat terpolusi oleh asap kendaraan bermotor. Dampak lainnya juga dapat dirasakan oleh para bikers yang tidak perlu lagi harus repot-repot pergi ke tempat fitness untuk menjaga kebugarannya. Kampanye car free day ini diharapkan dapat terus menerus meningkatkan penjualan sepeda dan semakin mengurangi dampak polusi lingkungan di Indonesia, sehingga masyarakat juga menjadi sadar akan bahaya polusi dan dampak global warming yang mulai menghantui kehidupan kita.
Manajer Delta Cycle Bintaro, Denny Mamoedi, mengatakan, kampanye car free day dan bike to work membuat permintaan sepeda semakin meningkat. "Sepeda yang banyak diminati khususnya yang sepeda lipat," ujar Denny kepada Kontan. Sepeda lipat banyak diminati karena praktis dipadukan dengan kendaraan lain. Jadi, pengguna bisa menggunakan kendaraan lain ketika lelah mengayuh sepeda.
Peningkatan pehobi sepeda ini terbukti meningkatkan penjualan Delta Cycle. Meski Delta Cycle Bintaro baru seumur jagung, toko itu sudah mampu menjual 12 sepeda. Semester kedua nanti, Delta Cycle menargetkan bisa menjual lima sepeda per bulan. Jumlah ini setara dengan kedua toko Delta Cycle lainnya.
Delta Cycle menjual sepeda lipat merek Strida, Pacific, Brompton, Trelock, Birdy, Montague, dan Onipax. Sepeda ini dijual mulai dari harga Rp 9 juta, Rp 11,9 juta, Rp 16,9 juta, Rp 25 juta, hingga Rp 26,4 juta. Ada pula sepeda lipat spesial merek Tartaruga, Vanmoof, Kuwahara, Airnimal, dan Super JAB. Sepeda lipat spesial ini dijual mulai dari Rp 13,5 juta hingga Rp 19,8 juta.
Selain menjual sepeda, pundi Delta Cycle juga mengepul dari penjualan onderdil dan aksesori. Onderdil ini misalnya pedal, rantai, pegangan lengan, jeruji, dan ban. Onderdil ini dijual mulai dari Rp 90.000 hingga Rp 10 juta.
Sumber : Kompas.com
Hari, tanggal : Selasa, 18 Mei 2010
Web Link : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/18/13271464/.quot.Car.Free.Day.quot..Kerek.Penjualan.Sepeda
Ulasan :
Program pemerintah untuk mengurangi jumlah kendaraan dengan bersepeda tampaknya sudah mulai terasa dampaknya. Hal ini dirasakan oleh para penjual sepeda. Kampanye hari bebas kendaraan (car free day) dan bersepeda ke kantor (bike to work) telah mendongkrak penjualan sepeda di Indonesia. Hal ini juga dapat mengurangi polusi udara di Indonesia, khususnya Jakarta yang sudah sangat terpolusi oleh asap kendaraan bermotor. Dampak lainnya juga dapat dirasakan oleh para bikers yang tidak perlu lagi harus repot-repot pergi ke tempat fitness untuk menjaga kebugarannya. Kampanye car free day ini diharapkan dapat terus menerus meningkatkan penjualan sepeda dan semakin mengurangi dampak polusi lingkungan di Indonesia, sehingga masyarakat juga menjadi sadar akan bahaya polusi dan dampak global warming yang mulai menghantui kehidupan kita.
Pemerintah Jaga Konsumsi Elpiji Bersubsidi
JAKARTA (SI)-Pemerintah akan menjaga konsumsi elpiji bersubsidi dengan mematok pendistribusian tabung elpiji 3 kg maksimal 50 juta unit pada tahun 2010, menyusul rencana kenaikan harga elpiji 12 kg.
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Legowo mengatakan, upaya yang dilakukan agar kuota elpiji bersubsidi tidak melonjak antara lain melalui sistem tertutup secara terbatas di kota tertentu. “Kami sudah melakukan uji coba sistem pendistribusian elpiji secara tertutup di Kota Malang dan akan dilanjutkan di kota lainnya seperti Solo dan Palembang,”ujarnya di Jakarta kemarin. Pertimbangan kota-kota tersebut adalah baiknya kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) dan ketersediaan infrastruktur setempat. Target distribusi elpiji tertutup, kata dia, selesai pada 2014. Sebelumnya,Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah mengantisipasi lonjakan anggaran subsidi menyusul rencana kenaikan harga elpiji kemasan tabung 12 kg.
Anggota Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, kenaikan harga elpiji 12 kg berpotensi meningkatkan konsumsi 3 kg, karena adanya migrasi pengguna 12 kg ke 3 kg. Konsumsi 3 kg juga dikhawatirkan semakin bertambah karena maraknya ulah pedagang mengoplos atau menyuntik elpiji 3 kg ke tabung 12 kg. Kenaikan konsumsi 3 kg tersebut lantaran disparitas harga 12 kg yang semakin tinggi dibandingkan 3 kg. Saat ini, harga elpiji kemasan tabung 12 kg sudah dijual dengan harga lebih tinggi yakni Rp5.850 per kg, sedang 3 kg hanya Rp4.750 per kg atau ada selisih Rp1.100 per kg.Jika harga elpiji 12 kg dinaikkan lagi, maka potensi migrasi pengguna elpiji 12 kg ke 3 kg ataupun pengoplosan 3 kg ke 12 kg dikhawatirkan akan semakin meningkat. Kenaikan konsumsi elpiji 3 kg yang mendapat subsidi akan semakin meningkatkan anggaran subsidi elpiji.
Kementerian ESDM sudah menyerahkan persoalan kenaikan harga elpiji nonsubsidi termasuk kemasan 12 kg ke Kementerian BUMN. “Baru-baru ini kami kirim surat ke Pak Mustafa (Menteri BUMN Mustafa Abubakar), sejauh menyangkut investasi maka itu bagian dari korporasi,” kata Menteri ESDM Darwin Saleh. Evita menambahkan,kenaikan harga elpiji 12 kg merupakan kewenangan korporat yakni PT Pertamina (Persero).Namun, tetap mesti mendapat persetujuan pemerintah karena menyangkut masyarakat.
Dia melanjutkan, sesuai Undang-Undang BUMN, Pertamina juga tidak boleh rugi. Namun,lanjut dia,pemerintah akan mengkaji terlebih dahulu kerugian yang diklaim Pertamina tersebut. (ant)
Sumber : Seputar Indonesia.com
Hari, tanggal : Tuesday, 18 May 2010
Web Link : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/325143/
Ulasan :
Pemerintah nampaknya sudah mulai kewalahan dengan penetapan penggunaan elpiji di rumah tangga. Pasalnya, konsumsi elpiji bersubsidi sudah mulai dijaga oleh pemerintah. Hal ini dipengaruhi oleh isu akan adanya kenaikan harga elpiji 12 kg, sehingga subsidi pemerintah akan semakin membengkak untuk elpiji 3 kg menyusul pindahnya konsumen 12 kg ke 3 kg. Menurut sebagian masyarakat, hal ini adalah lumrah dan tidak perlu ditakuti, tetapi bagi masyarakat lain yang kehidupannya berada di level menengah ke bawah, hal ini justru malah semakin menjadi beban di kehidupannya. Mengapa gaji yang naiknya hanya sedikit disusul pula dengan rencana kenaikan elpiji? Padahal, untuk makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari saja pendapatan dirasa tidak cukup. Usul ini tampaknya perlu dikaji ulang oleh pemerintah, sehingga kenaikan harga elpiji tidak menjadikan beban bagi masyarakat. Kenaikan tersebut pun harus sebanding dengan peningkatan kualitas elpiji yang ada, sehingga masyarakat tidak kecewa akan pelayanan dan mutu tabung gas tersebut.
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Legowo mengatakan, upaya yang dilakukan agar kuota elpiji bersubsidi tidak melonjak antara lain melalui sistem tertutup secara terbatas di kota tertentu. “Kami sudah melakukan uji coba sistem pendistribusian elpiji secara tertutup di Kota Malang dan akan dilanjutkan di kota lainnya seperti Solo dan Palembang,”ujarnya di Jakarta kemarin. Pertimbangan kota-kota tersebut adalah baiknya kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) dan ketersediaan infrastruktur setempat. Target distribusi elpiji tertutup, kata dia, selesai pada 2014. Sebelumnya,Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah mengantisipasi lonjakan anggaran subsidi menyusul rencana kenaikan harga elpiji kemasan tabung 12 kg.
Anggota Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, kenaikan harga elpiji 12 kg berpotensi meningkatkan konsumsi 3 kg, karena adanya migrasi pengguna 12 kg ke 3 kg. Konsumsi 3 kg juga dikhawatirkan semakin bertambah karena maraknya ulah pedagang mengoplos atau menyuntik elpiji 3 kg ke tabung 12 kg. Kenaikan konsumsi 3 kg tersebut lantaran disparitas harga 12 kg yang semakin tinggi dibandingkan 3 kg. Saat ini, harga elpiji kemasan tabung 12 kg sudah dijual dengan harga lebih tinggi yakni Rp5.850 per kg, sedang 3 kg hanya Rp4.750 per kg atau ada selisih Rp1.100 per kg.Jika harga elpiji 12 kg dinaikkan lagi, maka potensi migrasi pengguna elpiji 12 kg ke 3 kg ataupun pengoplosan 3 kg ke 12 kg dikhawatirkan akan semakin meningkat. Kenaikan konsumsi elpiji 3 kg yang mendapat subsidi akan semakin meningkatkan anggaran subsidi elpiji.
Kementerian ESDM sudah menyerahkan persoalan kenaikan harga elpiji nonsubsidi termasuk kemasan 12 kg ke Kementerian BUMN. “Baru-baru ini kami kirim surat ke Pak Mustafa (Menteri BUMN Mustafa Abubakar), sejauh menyangkut investasi maka itu bagian dari korporasi,” kata Menteri ESDM Darwin Saleh. Evita menambahkan,kenaikan harga elpiji 12 kg merupakan kewenangan korporat yakni PT Pertamina (Persero).Namun, tetap mesti mendapat persetujuan pemerintah karena menyangkut masyarakat.
Dia melanjutkan, sesuai Undang-Undang BUMN, Pertamina juga tidak boleh rugi. Namun,lanjut dia,pemerintah akan mengkaji terlebih dahulu kerugian yang diklaim Pertamina tersebut. (ant)
Sumber : Seputar Indonesia.com
Hari, tanggal : Tuesday, 18 May 2010
Web Link : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/325143/
Ulasan :
Pemerintah nampaknya sudah mulai kewalahan dengan penetapan penggunaan elpiji di rumah tangga. Pasalnya, konsumsi elpiji bersubsidi sudah mulai dijaga oleh pemerintah. Hal ini dipengaruhi oleh isu akan adanya kenaikan harga elpiji 12 kg, sehingga subsidi pemerintah akan semakin membengkak untuk elpiji 3 kg menyusul pindahnya konsumen 12 kg ke 3 kg. Menurut sebagian masyarakat, hal ini adalah lumrah dan tidak perlu ditakuti, tetapi bagi masyarakat lain yang kehidupannya berada di level menengah ke bawah, hal ini justru malah semakin menjadi beban di kehidupannya. Mengapa gaji yang naiknya hanya sedikit disusul pula dengan rencana kenaikan elpiji? Padahal, untuk makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari saja pendapatan dirasa tidak cukup. Usul ini tampaknya perlu dikaji ulang oleh pemerintah, sehingga kenaikan harga elpiji tidak menjadikan beban bagi masyarakat. Kenaikan tersebut pun harus sebanding dengan peningkatan kualitas elpiji yang ada, sehingga masyarakat tidak kecewa akan pelayanan dan mutu tabung gas tersebut.
Pasar modern terbuka 100% bagi modal asing
Bisnis.Com - Bisnis Indonesia Online: Referensi Bisnis Terpercaya » Sektor Riil » Ritel & UKM » Pasar modern terbuka 100% bagi modal asing
Sumber : Bisnis.com
Hari, tanggal : Selasa, 18/05/2010
Ulasan :
Hadirnya pasar modern saat ini tampaknya akan semakin menggusur pasar tradisional yang selama ini dipercaya masyarakat untuk menyediakan kebutuhan pokoknya. Pasar modern lebih menguasai sebagian besar aspek kehidupan masyarakat, seperti supermarket, convinience store, hipermarket, department store, dan pusat perkulakan.
Kepercayaan masyarakat dengan kualitas barang pasar modern dibandingkan dengan kualitas di pasar tradisional, walaupun harga di pasar tradisional lebih murah. Hal inilah yang mungkin saja semakin menggerus keberadaan pasar tradisional di Indonesia. Para pedagang di pasar tradisional satu per satu memilih untuk meninggalkan pasar tradisional dan mulai beralih ke pasar modern yang memiliki profit yang lebih baik. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan di pasar modern malah jauh lebih ketat dan keras dibandingkan dengan pasar tradisional. Sesuai dengan yang tercantum di draf revisi Perpres III/2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tetutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, penanaman modal pasar modern dalam skala kecil dan menengah hanya dapat dilakukan oleh modal yang berasal dari dalam negeri, sedangkan untuk skala besar baru dapat dilakukan oleh modal asing. Sehingga, para wirausahawan dalam negeri harus dapat melakukan terobosan terbaru serta promosi-promosi yang berkelanjutan untuk kelangsungan hidup pasar modern skala kecilnya; karena bukan tidak mungkin jika masyarakat akan semakin berpindah kepada pasar modern berskala besar milik asing dan pasar-pasar modern berskala kecil milik dalam negeri akan semakin tertinggal di belakang lalu tergerus oleh perkembangan zaman di era globalisasi ini. sekarang, mari kita sebagai konsumen yang baik, bijak dalam menentukan tempat berbelanja yang dapat membangun perekonomian bangsa ke depannya. Bukankah kita ingin agar perekonomian Indonesia dapat berkembang seperti negara-negara asing lainnya? Sekarang, selamat menerapkan hal-hal tsb ke dalam kehidupan kita..
Sumber : Bisnis.com
Hari, tanggal : Selasa, 18/05/2010
Ulasan :
Hadirnya pasar modern saat ini tampaknya akan semakin menggusur pasar tradisional yang selama ini dipercaya masyarakat untuk menyediakan kebutuhan pokoknya. Pasar modern lebih menguasai sebagian besar aspek kehidupan masyarakat, seperti supermarket, convinience store, hipermarket, department store, dan pusat perkulakan.
Kepercayaan masyarakat dengan kualitas barang pasar modern dibandingkan dengan kualitas di pasar tradisional, walaupun harga di pasar tradisional lebih murah. Hal inilah yang mungkin saja semakin menggerus keberadaan pasar tradisional di Indonesia. Para pedagang di pasar tradisional satu per satu memilih untuk meninggalkan pasar tradisional dan mulai beralih ke pasar modern yang memiliki profit yang lebih baik. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan di pasar modern malah jauh lebih ketat dan keras dibandingkan dengan pasar tradisional. Sesuai dengan yang tercantum di draf revisi Perpres III/2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tetutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, penanaman modal pasar modern dalam skala kecil dan menengah hanya dapat dilakukan oleh modal yang berasal dari dalam negeri, sedangkan untuk skala besar baru dapat dilakukan oleh modal asing. Sehingga, para wirausahawan dalam negeri harus dapat melakukan terobosan terbaru serta promosi-promosi yang berkelanjutan untuk kelangsungan hidup pasar modern skala kecilnya; karena bukan tidak mungkin jika masyarakat akan semakin berpindah kepada pasar modern berskala besar milik asing dan pasar-pasar modern berskala kecil milik dalam negeri akan semakin tertinggal di belakang lalu tergerus oleh perkembangan zaman di era globalisasi ini. sekarang, mari kita sebagai konsumen yang baik, bijak dalam menentukan tempat berbelanja yang dapat membangun perekonomian bangsa ke depannya. Bukankah kita ingin agar perekonomian Indonesia dapat berkembang seperti negara-negara asing lainnya? Sekarang, selamat menerapkan hal-hal tsb ke dalam kehidupan kita..
Friday, May 14, 2010
Adira Jadikan Warung Tegal Sebagai Mitra
Adira Jadikan Warung Tegal Sebagai Mitra
Sumber : Kontan Online
Hari,tanggal : Jumat, 14 Mei 2010
Ulasan :
Strategi ekspansi bisnis PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk yang satu ini memang unik. Untuk memperluas mitra dan komunitas pengguna Adira Club Member (ACM), Adira menggaet mitra dari skala usaha kecil, seperti warung tegal sampai barber shop (jasa pangkas rambut). Strategi ini diterapkan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan dari pihak Customer Relationship Management (CRM). Pemegang kartu ini juga mendapatkan diskon dari merchant-merchant yang menjadi mitra Adira. Hal ini merupakan suatu keuntungan bagi customer Adira. Kenaikan pangsa pasar juga ikut mendongkrak laba bersih Adira. Strategi ini tampaknya efektif untuk Adira. Konsumen Adira, yaitu para debitur Adira menjadi semakin meningkat dibandingkan kuartal tahun I. Namun, kenaikan debitur ini bisa saja meningkatkan polusi kendaraan bermotor karena meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Tetapi itu semua juga tergantung pengendara tersebut, bagaimana ia mengantisipasi keadaan dan kepedulian dirinya terhadap lingkungan sekitarnya.
Sumber : Kontan Online
Hari,tanggal : Jumat, 14 Mei 2010
Ulasan :
Strategi ekspansi bisnis PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk yang satu ini memang unik. Untuk memperluas mitra dan komunitas pengguna Adira Club Member (ACM), Adira menggaet mitra dari skala usaha kecil, seperti warung tegal sampai barber shop (jasa pangkas rambut). Strategi ini diterapkan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan dari pihak Customer Relationship Management (CRM). Pemegang kartu ini juga mendapatkan diskon dari merchant-merchant yang menjadi mitra Adira. Hal ini merupakan suatu keuntungan bagi customer Adira. Kenaikan pangsa pasar juga ikut mendongkrak laba bersih Adira. Strategi ini tampaknya efektif untuk Adira. Konsumen Adira, yaitu para debitur Adira menjadi semakin meningkat dibandingkan kuartal tahun I. Namun, kenaikan debitur ini bisa saja meningkatkan polusi kendaraan bermotor karena meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Tetapi itu semua juga tergantung pengendara tersebut, bagaimana ia mengantisipasi keadaan dan kepedulian dirinya terhadap lingkungan sekitarnya.
Cabut Subsidi BBM Kendaraan Pribadi
Ahli transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengingatkan pemerintah untuk segera mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan pribadi. Sebab, pencabutan itu dapat mengurangi dampak kemacetan, sekaligus mengurangi pengeluaran negara terhadap subsidi.
"Pencabutan subsidi harus menjadi salah satu instrumen untuk mengurangi kemacetan pula. Alihkan dananya dengan segera untuk pembelian kendaraan umum secara masif dan massal," kata Djoko, Jumat (14/5/2010) kepada Kompas.
Djoko, baru saja pulang dari China, dan dia menceritakan pola transportasi di negara itu. "Di China, harga bensin 6,87 yuan atau sekitar Rp 9.300 per liter, tetapi naik bus umum di Shanghai Cuma 2 yuan (sekitar Rp 2.700), dan subway sekitar 4 yuan (Rp 5.400)," kata dia.
Bandingkan dengan Jakarta, dengan harga BBM Rp 4.500 per liter, sebaliknya tarif busway Rp 3.500. "Saya tegaskan, kebijakan pemerintah saa t ini hanya mendukung bagi orang-orang kaya yang naik mobil pribadi. Coba lihat ke dalam mobil-mobil MPV itu, paling hanya satu sopir dan maksimal dua penumpang," ujar Djoko.
Ditunjukkin Djoko, ketidakberpihakan pemerintah terhadap transportasi massal dan rakyat kecil, dipertontonkan dengan keengganan untuk menyubsidi kereta api.
"Apakah masyarakat tahu, bahwa kereta yang merupakan transportasi massal dengan tingkat efisiensi tinggi, ternyata dipaksa pemerintah harus membeli BBM solar industri dengan harga Rp 6.000- Rp 7.000," kata dia.
Sumber : Kompas.com
Hari,tanggal : Jumat, 14 Mei 2010
Web link : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/14/09082419/Cabut.Subsidi.BBM.Kendaraan.Pribadi
Ulasan :
Menurut saya, usulan pencabutan subsidi BBM untuk kendaraan pribadi saya anggap merupakan suatu solusi yang baik untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Indonesia. Hal ini juga dapat mengurangi pengeluaran negara terhadap subsidi bahan bakar bagi masyarakat Indonesia. Walaupun mungkin pada awalnya hal ini akan memberatkan masyarakat, namun dampak dari pencabutan ini akan cepat terasa apabila hal ini benar-benar diwujudkan oleh pemerintah. Dengan usulan ini pula, diharapkan penggalakan transportasi massal di tengah-tengah masyarakat dapat semakin berkembang, sehingga penggunaan mobil pribadi dapat dikurangi dan dapat juga mengurangi polusi lingkungan yang semakin hari semakin jahat.
"Pencabutan subsidi harus menjadi salah satu instrumen untuk mengurangi kemacetan pula. Alihkan dananya dengan segera untuk pembelian kendaraan umum secara masif dan massal," kata Djoko, Jumat (14/5/2010) kepada Kompas.
Djoko, baru saja pulang dari China, dan dia menceritakan pola transportasi di negara itu. "Di China, harga bensin 6,87 yuan atau sekitar Rp 9.300 per liter, tetapi naik bus umum di Shanghai Cuma 2 yuan (sekitar Rp 2.700), dan subway sekitar 4 yuan (Rp 5.400)," kata dia.
Bandingkan dengan Jakarta, dengan harga BBM Rp 4.500 per liter, sebaliknya tarif busway Rp 3.500. "Saya tegaskan, kebijakan pemerintah saa t ini hanya mendukung bagi orang-orang kaya yang naik mobil pribadi. Coba lihat ke dalam mobil-mobil MPV itu, paling hanya satu sopir dan maksimal dua penumpang," ujar Djoko.
Ditunjukkin Djoko, ketidakberpihakan pemerintah terhadap transportasi massal dan rakyat kecil, dipertontonkan dengan keengganan untuk menyubsidi kereta api.
"Apakah masyarakat tahu, bahwa kereta yang merupakan transportasi massal dengan tingkat efisiensi tinggi, ternyata dipaksa pemerintah harus membeli BBM solar industri dengan harga Rp 6.000- Rp 7.000," kata dia.
Sumber : Kompas.com
Hari,tanggal : Jumat, 14 Mei 2010
Web link : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/14/09082419/Cabut.Subsidi.BBM.Kendaraan.Pribadi
Ulasan :
Menurut saya, usulan pencabutan subsidi BBM untuk kendaraan pribadi saya anggap merupakan suatu solusi yang baik untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Indonesia. Hal ini juga dapat mengurangi pengeluaran negara terhadap subsidi bahan bakar bagi masyarakat Indonesia. Walaupun mungkin pada awalnya hal ini akan memberatkan masyarakat, namun dampak dari pencabutan ini akan cepat terasa apabila hal ini benar-benar diwujudkan oleh pemerintah. Dengan usulan ini pula, diharapkan penggalakan transportasi massal di tengah-tengah masyarakat dapat semakin berkembang, sehingga penggunaan mobil pribadi dapat dikurangi dan dapat juga mengurangi polusi lingkungan yang semakin hari semakin jahat.
Harga Minyak Bakal Melonjak Lagi?
KOMPAS.com — Pergerakan harga minyak mentah bulan ini lebih banyak dimotori oleh faktor fundamental.
Sentimen kawasan Eropa menurunkan minat investor terhadap "emas hitam". Harga minyak bahkan sempat anjlok lebih dari 10 dollar AS hingga level 76 dollar AS per barrel pada 11 Mei 2010. Koreksi tajam ini dipicu oleh prospek negatif mengenai krisis utang Yunani.
Namun, basis fundamental pula yang mendorong reli minyak ke level 87 dollar AS pekan lalu. Grafik harga minyak menanjak di tengah kabar kebocoran tanker di Teluk Meksiko dan ketidakpastian regulasi pada sektor impor minyak mentah.
Meskipun diterpa berbagai kendala, kinerja minyak terbilang fantastis. Sejauh ini harga minyak mentah masih bertahan di atas 33 dollar AS per barrel sejak awal 2009. Harga minyak berjangka menguat 7 persen sepanjang 2009 berkat pemulihan ekonomi global secara bertahap. Kenaikan permintaan dari negara-negara non-OECD, terutama China, turut menopang harga.
Ancaman terbesar bagi kesinambungan minyak dunia adalah volume persediaan. Pasar dilanda kekhawatiran bahwa produksi minyak dunia telah memasuki titik jenuh. Penemuan sumber minyak baru diperkirakan sudah terhenti pada Mei 2005. Proyeksi ini memberi indikasi bahwa lambat laun produksi tidak bisa memenuhi permintaan global. Hingga kini pasokan minyak OPEC dan non-OPEC masih meningkat secara gradual. Dari sisi permintaan, kendati sempat berkurang pada 2009, permintaan minyak akan tetap menanjak selama ekonomi global tidak terganggu.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi Asia mengalihkan fokus eksportir minyak dari kawasan barat ke belahan timur. OPEC memperkirakan permintaan minyak dunia akan naik menjadi 0,8 juta barrel per hari pada 2010. Sementara permintaan negara timur atau non-OECD diprediksi sebesar 1 juta barrel per hari atau dua kali lipat bila dibandingkan dengan tahun 2009.
Apabila diperhatikan dengan saksama, pergerakan minyak berjangka memiliki korelasi yang sangat kuat dengan kinerja pasar modal. Ketika saham dunia anjlok, minyak cenderung ikut terseret turun. Perhitungan terbaru menunjukkan bahwa korelasi harga minyak dengan MSCI World telah mencapai 82 persen. MSCI World merupakan indeks pasar modal yang terdiri dari 1.500 saham dunia dan dipakai sebagai standar ukur.
Karena keterkaitan itu, sektor komoditas ikut terkena imbas dari peristiwa kejatuhan indeks saham Amerika Serikat awal Mei. Dow Jones mengalami crash hampir 1.000 poin setelah merebaknya kecemasan akan penyebaran krisis Yunani ke zona Eropa.
Perkembangan isu menyebutkan bahwa akumulasi utang Eropa sudah mencapai 2 triliun dollar AS. Komoditas langsung terkena dampak dari minimnya likuiditas yang membalikkan arah pasar. Minyak dan bahan bakar bensin turun lebih dari dua digit seiring keterpurukan saham dunia. Tekanan semakin bertambah dengan munculnya ketakutan overheating pada ekonomi China.
Proyeksi harga minyak
Perbaikan ekonomi global terkini bisa mengangkat harga minyak lebih tinggi. Peluang ini terbuka karena kebutuhan investasi masih bisa diimbangi oleh pengalihan risiko. Kecemasan terhadap penularan resesi Eropa memicu arus modal berpindah ke aset dengan kategori aman di luar minyak. Tarik-menarik likuiditas seperti ini yang menyebabkan harga minyak tidak lagi dipengaruhi oleh faktor fundamental tradisional, seperti perubahan cuaca dan siklus bisnis.
Kebijakan suku bunga rendah dari Bank Sentral AS (The Fed) masih menopang komoditas minyak dalam uptrend. Sementara munculnya indikasi pemulihan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan dapat memicu permintaan tinggi terhadap minyak baik dari emerging market maupun negara maju.
Jika skenario ini terbukti, akan ada risiko lonjakan harga minyak secara tiba-tiba. Gejala ini sesungguhnya sudah tampak ketika minyak berada di atas 85 dollar AS per barrel beberapa waktu lalu. Fluktuasi dipicu oleh rangkaian data ekonomi global, seperti pertumbuhan ekonomi dan aktivitas manufaktur China. Disusul oleh tingkat pengangguran AS yang terpantau rendah serta solidnya sentimen bisnis Jepang. Indikator-indikator ini menambah optimisme investor akan aktivitas industri yang pesat untuk memacu permintaan minyak.
Pasar komoditas juga harus mewaspadai katalis-katalis lain yang bisa meringankan harga minyak, misalnya isu pemanasan global yang mendorong peralihan teknologi ke mesin hemat bahan bakar dan pengembangan energi alternatif. Pelemahan mata uang tunggal euro dan koreksi saham bisa membebani minyak. Investor juga masih menunggu kejelasan atas pengetatan moneter China, termasuk perubahan regulasinya.
Berdasarkan analisa teknikal, minyak masih dalam fase koreksi dalam jangka pendek sebelum naik lebih lanjut. Rata-rata pergerakan minyak 200 hari (200 day moving average) berada di level 76 dollar AS per barrel. Pelemahan di bawah level 73,90 dollar AS seharusnya dapat memicu koreksi ke kisaran trading lebih dalam.
Suplai minyak OPEC dan non-OPEC yang naik secara gradual telah memenuhi tingkat permintaan sehingga aktivitas perdagangan di pasar minyak masih stabil dalam range bound. Kami memperkirakan harga pada level 66-95 dollar AS per barrel. Range ini lebih tipis dibandingkan dengan tahun 2009.
Sementara kami memprediksi rata-rata pergerakan minyak mendekati 80 dollar AS per barrel pada 2010. Proyeksi ini lebih tinggi dari harga rata-rata 2009 di 62 dollar AS per barrel, tetapi masih di bawah rata-rata tahun 2008 (sedikit di bawah 100 dollar AS per barrel).
Dengan mempertimbangkan analisa fundamental dan teknikal, pergerakan minyak masih akan terbatas dalam range bound. Namun, koreksi minyak akibat kekhawatiran krisis Uni Eropa dapat digunakan sebagai ajang buy on weakness untuk mengantisipasi kemungkinan technical rebound.
Sumber : Kompas.com
Hari,tanggal : Jumat, 14 Mei 2010
Web link : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/14/08002723/Harga.Minyak.Bakal.Melonjak.Lagi
Ulasan :
Harga minyak kali ini diprediksi akan melonjak lagi. Hal ini kabarnya lebih banyak dipengaruhi oleh faktor fundamental. hal ini kabarnya pula didukung oleh produksi minyak dunia yang telah memasuki titik kejenuhan, dimana penemuan sumber minyak telah terhenti pada 2005 silam, padahal konsumsi masyarakat dunai akan minyak semakin bertambah. Selain faktor persediaan, faktor harga saham juga mempengaruhi harga minyak mentah dunia. Fluktuasi yang terjadi pada harga saham diikuti juga oleh fluktuasi harga minyak dunia secara searah. Apalagi perekonomian global saat ini sangat mendukung iklim kenaikan harga minyak dunia. Sekarang sudah saatnya pemerintah mengambil kuda-kuda untuk beberapa tahun ke depan. memulai untuk mensosialisasikan penghematan bahan bakar dengan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dan lebih menggalakan penggunaan transportasi massal seperti kereta api. Namun, untuk menggalakan program tersebut juga kiranya pemerintah lebih meningkatkan kualitas dari alat transport tersebut dan menjaga keamanan para penumpang sehingga pengurangan BBM dari penggunaan transportasi massal dapat menjadi suatu gaya hidup masyarakat Indonesia di tiap lapisan kehidupan masyarakatnya.
Sentimen kawasan Eropa menurunkan minat investor terhadap "emas hitam". Harga minyak bahkan sempat anjlok lebih dari 10 dollar AS hingga level 76 dollar AS per barrel pada 11 Mei 2010. Koreksi tajam ini dipicu oleh prospek negatif mengenai krisis utang Yunani.
Namun, basis fundamental pula yang mendorong reli minyak ke level 87 dollar AS pekan lalu. Grafik harga minyak menanjak di tengah kabar kebocoran tanker di Teluk Meksiko dan ketidakpastian regulasi pada sektor impor minyak mentah.
Meskipun diterpa berbagai kendala, kinerja minyak terbilang fantastis. Sejauh ini harga minyak mentah masih bertahan di atas 33 dollar AS per barrel sejak awal 2009. Harga minyak berjangka menguat 7 persen sepanjang 2009 berkat pemulihan ekonomi global secara bertahap. Kenaikan permintaan dari negara-negara non-OECD, terutama China, turut menopang harga.
Ancaman terbesar bagi kesinambungan minyak dunia adalah volume persediaan. Pasar dilanda kekhawatiran bahwa produksi minyak dunia telah memasuki titik jenuh. Penemuan sumber minyak baru diperkirakan sudah terhenti pada Mei 2005. Proyeksi ini memberi indikasi bahwa lambat laun produksi tidak bisa memenuhi permintaan global. Hingga kini pasokan minyak OPEC dan non-OPEC masih meningkat secara gradual. Dari sisi permintaan, kendati sempat berkurang pada 2009, permintaan minyak akan tetap menanjak selama ekonomi global tidak terganggu.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi Asia mengalihkan fokus eksportir minyak dari kawasan barat ke belahan timur. OPEC memperkirakan permintaan minyak dunia akan naik menjadi 0,8 juta barrel per hari pada 2010. Sementara permintaan negara timur atau non-OECD diprediksi sebesar 1 juta barrel per hari atau dua kali lipat bila dibandingkan dengan tahun 2009.
Apabila diperhatikan dengan saksama, pergerakan minyak berjangka memiliki korelasi yang sangat kuat dengan kinerja pasar modal. Ketika saham dunia anjlok, minyak cenderung ikut terseret turun. Perhitungan terbaru menunjukkan bahwa korelasi harga minyak dengan MSCI World telah mencapai 82 persen. MSCI World merupakan indeks pasar modal yang terdiri dari 1.500 saham dunia dan dipakai sebagai standar ukur.
Karena keterkaitan itu, sektor komoditas ikut terkena imbas dari peristiwa kejatuhan indeks saham Amerika Serikat awal Mei. Dow Jones mengalami crash hampir 1.000 poin setelah merebaknya kecemasan akan penyebaran krisis Yunani ke zona Eropa.
Perkembangan isu menyebutkan bahwa akumulasi utang Eropa sudah mencapai 2 triliun dollar AS. Komoditas langsung terkena dampak dari minimnya likuiditas yang membalikkan arah pasar. Minyak dan bahan bakar bensin turun lebih dari dua digit seiring keterpurukan saham dunia. Tekanan semakin bertambah dengan munculnya ketakutan overheating pada ekonomi China.
Proyeksi harga minyak
Perbaikan ekonomi global terkini bisa mengangkat harga minyak lebih tinggi. Peluang ini terbuka karena kebutuhan investasi masih bisa diimbangi oleh pengalihan risiko. Kecemasan terhadap penularan resesi Eropa memicu arus modal berpindah ke aset dengan kategori aman di luar minyak. Tarik-menarik likuiditas seperti ini yang menyebabkan harga minyak tidak lagi dipengaruhi oleh faktor fundamental tradisional, seperti perubahan cuaca dan siklus bisnis.
Kebijakan suku bunga rendah dari Bank Sentral AS (The Fed) masih menopang komoditas minyak dalam uptrend. Sementara munculnya indikasi pemulihan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan dapat memicu permintaan tinggi terhadap minyak baik dari emerging market maupun negara maju.
Jika skenario ini terbukti, akan ada risiko lonjakan harga minyak secara tiba-tiba. Gejala ini sesungguhnya sudah tampak ketika minyak berada di atas 85 dollar AS per barrel beberapa waktu lalu. Fluktuasi dipicu oleh rangkaian data ekonomi global, seperti pertumbuhan ekonomi dan aktivitas manufaktur China. Disusul oleh tingkat pengangguran AS yang terpantau rendah serta solidnya sentimen bisnis Jepang. Indikator-indikator ini menambah optimisme investor akan aktivitas industri yang pesat untuk memacu permintaan minyak.
Pasar komoditas juga harus mewaspadai katalis-katalis lain yang bisa meringankan harga minyak, misalnya isu pemanasan global yang mendorong peralihan teknologi ke mesin hemat bahan bakar dan pengembangan energi alternatif. Pelemahan mata uang tunggal euro dan koreksi saham bisa membebani minyak. Investor juga masih menunggu kejelasan atas pengetatan moneter China, termasuk perubahan regulasinya.
Berdasarkan analisa teknikal, minyak masih dalam fase koreksi dalam jangka pendek sebelum naik lebih lanjut. Rata-rata pergerakan minyak 200 hari (200 day moving average) berada di level 76 dollar AS per barrel. Pelemahan di bawah level 73,90 dollar AS seharusnya dapat memicu koreksi ke kisaran trading lebih dalam.
Suplai minyak OPEC dan non-OPEC yang naik secara gradual telah memenuhi tingkat permintaan sehingga aktivitas perdagangan di pasar minyak masih stabil dalam range bound. Kami memperkirakan harga pada level 66-95 dollar AS per barrel. Range ini lebih tipis dibandingkan dengan tahun 2009.
Sementara kami memprediksi rata-rata pergerakan minyak mendekati 80 dollar AS per barrel pada 2010. Proyeksi ini lebih tinggi dari harga rata-rata 2009 di 62 dollar AS per barrel, tetapi masih di bawah rata-rata tahun 2008 (sedikit di bawah 100 dollar AS per barrel).
Dengan mempertimbangkan analisa fundamental dan teknikal, pergerakan minyak masih akan terbatas dalam range bound. Namun, koreksi minyak akibat kekhawatiran krisis Uni Eropa dapat digunakan sebagai ajang buy on weakness untuk mengantisipasi kemungkinan technical rebound.
Sumber : Kompas.com
Hari,tanggal : Jumat, 14 Mei 2010
Web link : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/14/08002723/Harga.Minyak.Bakal.Melonjak.Lagi
Ulasan :
Harga minyak kali ini diprediksi akan melonjak lagi. Hal ini kabarnya lebih banyak dipengaruhi oleh faktor fundamental. hal ini kabarnya pula didukung oleh produksi minyak dunia yang telah memasuki titik kejenuhan, dimana penemuan sumber minyak telah terhenti pada 2005 silam, padahal konsumsi masyarakat dunai akan minyak semakin bertambah. Selain faktor persediaan, faktor harga saham juga mempengaruhi harga minyak mentah dunia. Fluktuasi yang terjadi pada harga saham diikuti juga oleh fluktuasi harga minyak dunia secara searah. Apalagi perekonomian global saat ini sangat mendukung iklim kenaikan harga minyak dunia. Sekarang sudah saatnya pemerintah mengambil kuda-kuda untuk beberapa tahun ke depan. memulai untuk mensosialisasikan penghematan bahan bakar dengan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dan lebih menggalakan penggunaan transportasi massal seperti kereta api. Namun, untuk menggalakan program tersebut juga kiranya pemerintah lebih meningkatkan kualitas dari alat transport tersebut dan menjaga keamanan para penumpang sehingga pengurangan BBM dari penggunaan transportasi massal dapat menjadi suatu gaya hidup masyarakat Indonesia di tiap lapisan kehidupan masyarakatnya.
Bulog Hindari Impor Beras
JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menjaga keamanan stok beras nasional, sebisa mungkin Bulog akan menghindari impor.
"Sebab impor beras bisa menjadi preseden buruk. Petani menjadi tidak bergairah untuk berproduksi," kata Sutarto Alimoeso, Direktur Utama Bulog, Rabu (12/5/2010).
Hingga akhir tahun ini, Bulog akan menyediakan cadangan beras nasional sebanyak 1 juta ton. Jumlah ini, kata Sutarto, cukup untuk menjaga kestabilan harga.
Agar tidak perlu mengimpor beras, Indonesia harus meningkatkan produksi padi. Mengingat terus susutnya lahan sawah, maka peningkatan produktivitas tanaman padi menjadi sangat perlu.
Bulog menargetkan bisa menyerap beras dari petani sebanyak 3,2 juta ton hingga akhir tahun ini. Sutarto mengatakan, besar kecilnya jumlah gabah yang diserap Bulog setiap tahun tergantung besarnya produksi petani. "Biasanya Bulog hanya mampu menyerap sekitar 7 persen-8 persen dari total produksi petani," kata Sutarto.
Sumber : Kompas.com
Hari,tanggal : Kamis, 13 Mei 2010
Web link : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/13/21523568/Bulog.Hindari.Impor.Beras
Ulasan :
Sudah sepantasnya Bulog mengurangi impor beras yang selama ini dilakukan. Pasalnya, Indonesia yang merupakan negara agraris dapat menghasilkan sendiri beras yang berkualitas baik jika saja pemerintah dapat memberikan kebutuhan yang selama ini diperlukan oleh para petani kita. Pengimporan beras ini pun dapat mengubah mood para petani kita yang sebenarnya sangat bergairah untuk menghasilkan produk-produk terbaik bagi bangsanya. Namun kenyataannya, semakin sempitnya lahan pertanian, tandusnya lahan, serta cuaca yang kian hari kian memburuk semakin memperparah kondisi sektor pertanian di Indonesia. Pemerintah saat ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi para petani untuk mengembangkan kemampuannya, disamping dengan pemberian subsidi bagi para petani kecil, pemberian bibiti yang baik, serta program penyuluhan maupun seminar yang kiranya dapat memperbaiki mutu para petani serta pertaniaan di Indonesia. Petani pun hendaknya juga jangan hanya terpatok kepada sistem pertnian yang tradisional, tetapi semakin mengembangkan teknik pertaniannya dengan pengembangan ilmu terbaru, dan kiranya juga mampu untuk selalu berkoordinasi dengan pemerintah agar pertanian di Indonesia menjadi lebih baik di masa yang akan datang tanpa harus ada lagi impor-impor berikutnya. Bukankah Indonesia adalah negara agraris?? Jadi sudah sepantasnyalah Indonesia unggul di bidang agraris yang dahulu sempat melambungkan nama Indonesia di mata dunia.
"Sebab impor beras bisa menjadi preseden buruk. Petani menjadi tidak bergairah untuk berproduksi," kata Sutarto Alimoeso, Direktur Utama Bulog, Rabu (12/5/2010).
Hingga akhir tahun ini, Bulog akan menyediakan cadangan beras nasional sebanyak 1 juta ton. Jumlah ini, kata Sutarto, cukup untuk menjaga kestabilan harga.
Agar tidak perlu mengimpor beras, Indonesia harus meningkatkan produksi padi. Mengingat terus susutnya lahan sawah, maka peningkatan produktivitas tanaman padi menjadi sangat perlu.
Bulog menargetkan bisa menyerap beras dari petani sebanyak 3,2 juta ton hingga akhir tahun ini. Sutarto mengatakan, besar kecilnya jumlah gabah yang diserap Bulog setiap tahun tergantung besarnya produksi petani. "Biasanya Bulog hanya mampu menyerap sekitar 7 persen-8 persen dari total produksi petani," kata Sutarto.
Sumber : Kompas.com
Hari,tanggal : Kamis, 13 Mei 2010
Web link : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/13/21523568/Bulog.Hindari.Impor.Beras
Ulasan :
Sudah sepantasnya Bulog mengurangi impor beras yang selama ini dilakukan. Pasalnya, Indonesia yang merupakan negara agraris dapat menghasilkan sendiri beras yang berkualitas baik jika saja pemerintah dapat memberikan kebutuhan yang selama ini diperlukan oleh para petani kita. Pengimporan beras ini pun dapat mengubah mood para petani kita yang sebenarnya sangat bergairah untuk menghasilkan produk-produk terbaik bagi bangsanya. Namun kenyataannya, semakin sempitnya lahan pertanian, tandusnya lahan, serta cuaca yang kian hari kian memburuk semakin memperparah kondisi sektor pertanian di Indonesia. Pemerintah saat ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi para petani untuk mengembangkan kemampuannya, disamping dengan pemberian subsidi bagi para petani kecil, pemberian bibiti yang baik, serta program penyuluhan maupun seminar yang kiranya dapat memperbaiki mutu para petani serta pertaniaan di Indonesia. Petani pun hendaknya juga jangan hanya terpatok kepada sistem pertnian yang tradisional, tetapi semakin mengembangkan teknik pertaniannya dengan pengembangan ilmu terbaru, dan kiranya juga mampu untuk selalu berkoordinasi dengan pemerintah agar pertanian di Indonesia menjadi lebih baik di masa yang akan datang tanpa harus ada lagi impor-impor berikutnya. Bukankah Indonesia adalah negara agraris?? Jadi sudah sepantasnyalah Indonesia unggul di bidang agraris yang dahulu sempat melambungkan nama Indonesia di mata dunia.
BI Optimistis Pertumbuhan 2010 Bisa Capai 6%
JAKARTA (SI) – Bank Indonesia (BI) memprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia akhir tahun bisa mencapai 6% meski perekonomian Eropa tengah mengalami gejolak. ”Kita sih berharap.
Bukan tidak mungkin ke arah 6%,” kata Pejabat Sementara Gubernur BI Darmin Nasution di Kantor Presiden Jakarta,Rabu (12/5). Menurutnya, pertumbuhan ekonomi kuartal I/ 2010 yang mencapai 5,7% sudah sesuai perkiraan BI.Gejolak perekonomian di Eropa tidak terlalu memengaruhi pertumbuhan di Indonesia. Sementara itu,Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua akan mencapai 6%.
Hal itu didorong konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah yang naik drastis setelah APBN-P 2010 disahkan. ”Pertumbuhan untuk kuartal II/2010 kita optimistik bisa mencapai 6%,”kata dia. Menurut Hatta, pada kuartal I/ 2010 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebenarnya sudah bisa mencapai angka 6%, tapi terkendala belanja pemerintah yang rendah karena belum disahkannya APBNP 2010 waktu itu.
”Karena APBN-P 2010 sudah disahkan, kita cukup optimistis untuk kuartal kedua pertumbuhan akan lebih baik,” tegasnya. Penyebab tertahan belanja pemerintah, Hatta mengatakan, bisa karena pembicaraan antara kementerian/lembaga (K/L) dan DPR masih belum rampung atau bisa pula tentang daftar isian penggunaan anggaran (DIPA) yang belum disepakati. Sedangkan permintaan atau sektor lainnya seperti investasi dan konsumsi masyarakat masih terjaga.
”Yang lebih menggembirakan pertumbuhan yang tadi didominasi oleh pertanian sekarang sudah beralih ke industri seperti perhotelan,” ujarnya. Dia menambahkan, pertumbuhan kuartal II/2010 akan lebih baik karena guncangan ekonomi di Eropa termasuk Yunani bisa diatasi. Sedangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam negeri menguat ditunjang dengan nilai tukar yang membaik.
”Harus dipikirkan adalah bagaimana agar capital inflow yang masuk ke Indonesia bisa nangkring di investasi strategis,”katanya. Pengamat ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pertumbuhan ekonomi 6% adalah target yang bisa dicapai, apalagi jika ditunjang dengan pembangunan infrastruktur yang terus digalakkan pemerintah.”Target itu hanya bisa dicapai jika pemerintah menggiatkan pembangunan.Tanpa itu akan sia-sia,”katanya.
Sebagaimana diketahui,Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi kuartal I/ 2010 mencapai 5,7%.Pertumbuhan itu didukung oleh beberapa sektor ekonomi yaitu pertanian (18,1%); sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan (2,5%); sektor pengangkutan dan komunikasi (1,5%); sektor jasa-jasa (0,2%); serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran (0,0%).
Sementara sektor yang mengalami penurunan adalah sektor listrik,gas,air bersih (minus 1,9%); sektor konstruksi (minus 2,2%); sektor pertambangan, penggalian (minus 1,9%); dan sektor industri pengolahan (minus 1,0%).
sumber : Harian Seputar Indonesia
web link : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/324107/
hari,tanggal : Thursday, 13 May 2010
ulasan :
BI optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akhir tahun bisa mencapai 6%. Hal ini didorong konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah yang naik drastis. Hal ini juga didorong oleh perekonomian yang tadinya didominasi oleh pertanian, sekarang sudah beralih ke industri seperti perhotelan. Namun, jangan sampai juga hal ini menjadikan sektor usaha kerakyatan menjadi terbengkalai karena pusat perhatian pemerintah hanya tertuju pada sektor usaha yang besar saja. Hendaknya pemerintah dapat mengimbangi peranannya di dalam pemberian kesempatan bagi sektor usaha kerakyatan untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia agar menjadi semakin lebih maju lagi.
Bukan tidak mungkin ke arah 6%,” kata Pejabat Sementara Gubernur BI Darmin Nasution di Kantor Presiden Jakarta,Rabu (12/5). Menurutnya, pertumbuhan ekonomi kuartal I/ 2010 yang mencapai 5,7% sudah sesuai perkiraan BI.Gejolak perekonomian di Eropa tidak terlalu memengaruhi pertumbuhan di Indonesia. Sementara itu,Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua akan mencapai 6%.
Hal itu didorong konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah yang naik drastis setelah APBN-P 2010 disahkan. ”Pertumbuhan untuk kuartal II/2010 kita optimistik bisa mencapai 6%,”kata dia. Menurut Hatta, pada kuartal I/ 2010 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebenarnya sudah bisa mencapai angka 6%, tapi terkendala belanja pemerintah yang rendah karena belum disahkannya APBNP 2010 waktu itu.
”Karena APBN-P 2010 sudah disahkan, kita cukup optimistis untuk kuartal kedua pertumbuhan akan lebih baik,” tegasnya. Penyebab tertahan belanja pemerintah, Hatta mengatakan, bisa karena pembicaraan antara kementerian/lembaga (K/L) dan DPR masih belum rampung atau bisa pula tentang daftar isian penggunaan anggaran (DIPA) yang belum disepakati. Sedangkan permintaan atau sektor lainnya seperti investasi dan konsumsi masyarakat masih terjaga.
”Yang lebih menggembirakan pertumbuhan yang tadi didominasi oleh pertanian sekarang sudah beralih ke industri seperti perhotelan,” ujarnya. Dia menambahkan, pertumbuhan kuartal II/2010 akan lebih baik karena guncangan ekonomi di Eropa termasuk Yunani bisa diatasi. Sedangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam negeri menguat ditunjang dengan nilai tukar yang membaik.
”Harus dipikirkan adalah bagaimana agar capital inflow yang masuk ke Indonesia bisa nangkring di investasi strategis,”katanya. Pengamat ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pertumbuhan ekonomi 6% adalah target yang bisa dicapai, apalagi jika ditunjang dengan pembangunan infrastruktur yang terus digalakkan pemerintah.”Target itu hanya bisa dicapai jika pemerintah menggiatkan pembangunan.Tanpa itu akan sia-sia,”katanya.
Sebagaimana diketahui,Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi kuartal I/ 2010 mencapai 5,7%.Pertumbuhan itu didukung oleh beberapa sektor ekonomi yaitu pertanian (18,1%); sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan (2,5%); sektor pengangkutan dan komunikasi (1,5%); sektor jasa-jasa (0,2%); serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran (0,0%).
Sementara sektor yang mengalami penurunan adalah sektor listrik,gas,air bersih (minus 1,9%); sektor konstruksi (minus 2,2%); sektor pertambangan, penggalian (minus 1,9%); dan sektor industri pengolahan (minus 1,0%).
sumber : Harian Seputar Indonesia
web link : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/324107/
hari,tanggal : Thursday, 13 May 2010
ulasan :
BI optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akhir tahun bisa mencapai 6%. Hal ini didorong konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah yang naik drastis. Hal ini juga didorong oleh perekonomian yang tadinya didominasi oleh pertanian, sekarang sudah beralih ke industri seperti perhotelan. Namun, jangan sampai juga hal ini menjadikan sektor usaha kerakyatan menjadi terbengkalai karena pusat perhatian pemerintah hanya tertuju pada sektor usaha yang besar saja. Hendaknya pemerintah dapat mengimbangi peranannya di dalam pemberian kesempatan bagi sektor usaha kerakyatan untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia agar menjadi semakin lebih maju lagi.
Pasar Saham RI Takkan Terganggu Pergantian Menteri Keuangan
Pasar Saham RI Takkan Terganggu Pergantian Menkeu - economy.okezone.com
sumber : okezone.com
hari/tanggal : rabu, 5 Mei 2010
ulasan :
sebuah sinyalemen yang bagus bahwa mudurnya Sri Mulyani Indrawati/SMI dari kursi Menkeu tidak terlalu mempengaruhi pasar modal domestik. Hal ini berarti di dalam perekonomian Indonesia para investor mau menginvestasikan modalnya tanpa memandang siapa yang menjabat sebagai Menkeu. Ini juga membuktikan bahwa investor asing sudah mulai mempercayai perekonomian Indonesia pasca krisis global yang melanda dunia beberapa waktu yang lalu. Semoga saja iklim investasi di Indonesia dapat semakin membaik ke depannya dan investor asing dapat semakin percaya akan keuntungan penanaman saham di Indonesia,sehingga perekonomian Indonesia ke depannya akan semakin lebih baik dan lebih baik lagi.
sumber : okezone.com
hari/tanggal : rabu, 5 Mei 2010
ulasan :
sebuah sinyalemen yang bagus bahwa mudurnya Sri Mulyani Indrawati/SMI dari kursi Menkeu tidak terlalu mempengaruhi pasar modal domestik. Hal ini berarti di dalam perekonomian Indonesia para investor mau menginvestasikan modalnya tanpa memandang siapa yang menjabat sebagai Menkeu. Ini juga membuktikan bahwa investor asing sudah mulai mempercayai perekonomian Indonesia pasca krisis global yang melanda dunia beberapa waktu yang lalu. Semoga saja iklim investasi di Indonesia dapat semakin membaik ke depannya dan investor asing dapat semakin percaya akan keuntungan penanaman saham di Indonesia,sehingga perekonomian Indonesia ke depannya akan semakin lebih baik dan lebih baik lagi.
RI Perlu Jaga Stabilitas Ekonomi
JAKARTA(SI) – Kepala Perwakilan Bank Dunia Joachim von Amsberg mengatakan, pemerintah perlu menjaga stabilitas perekonomian dan kebijakan fiskal Indonesia yang kuat dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, jika itu dapat dioptimalisasikan, Indonesia dapat terus memiliki peluang untuk terus berkembang dalam 10 tahun mendatang. Kendati demikian, dia menyoroti persoalan yang masih terus menjadi perhatian yakni kekuatan untuk menarik investor asing.
”Meski memiliki fondasi perekonomian yang stabil dalam beberapa tahun ini, Indonesia belum mampu mengalahkan Vietnam, Thailand, dan Malaysia dalam menarik investor asing,”kata Amsberg dalam Perayaan 40 Tahun Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (Ekonid) di Jakarta,Rabu (12/5).
Dia menyebutkan, pertumbuhan penanaman modal asing di Indonesia pada periode 2003-2008 hanya sekitar 2%. Jumlah tersebut sama dengan yang terjadi di Filipina.Berbagai data menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil, terutama dalam dua tahun terakhir pascakrisis keuangan global. Menurutnya,hal ini bisa terjadi karena Indonesia memiliki inflasi terendah sepanjang sejarah, perdagangan internasional yang cukup rendah namun pasar domestik sangat besar, dan fondasi fiskal yang cukup kuat.
”Indonesia melakukan dengan baik bahkan bisa dikatakan sebagai kisah sukses. Stabilitas politik, ekonomi makro, dan manajemen fiskal yang kuat menjadi proses yang terus berjalan,”ujar Amsberg. Amsberg mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rata-rata berkisar pada angka 6%. Jika dibandingkan Malaysia dan Thailand, Indonesia masih lebih baik.
Dia memprediksi, jika Indonesia bisa memanfaatkan momentum kekuatan perekonomian saat ini,bukan hal yang mustahil perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih cepat. Indonesia diprediksi akan berkembang menjadi basis ekonomi wilayah yang bergantung pada pertumbuhan permintaan domestik.” Kondisi ini yang membedakan Indonesia dengan China.
China bisa berkembang berkat pertumbuhan ekspor dan Indonesia melalui pasar domestik,”katanya. Dia mengatakan, upaya pencapaian perekonomian yang berkembang cepat harus diikuti dengan perhatian dari Pemerintah Indonesia.Masih ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu dibenahi misalnya membuat kebijakan yang tepat untuk dapat menarik investor menanamkan modal di Indonesia.
Salah satu caranya dengan mempercepat dan memperbaiki infrastruktur. Masalah infrastruktur berkaitan langsung dengan biaya distribusi logistik, dan Indonesia tercatat sebagai yang termahal di kawasan Asia Tenggara. Amsberg memaparkan,ongkos pengiriman dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Belawan berkisar USD250-350 per peti kemas, sementara dari Tanjung Priok ke Singapura hanya USD180-245 per peti kemas.
Saat ini investor asing masih menunggu langkah pemerintah dalam perbaikan-perbaikan dan pembangunan infrastruktur yang menunjang penanaman modal mereka. Sementara itu, pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika mengatakan, saat ini bukan hanya Indonesia yang kondisi perekonomiannya perlahan membaik, melainkan juga negara lain sehingga pemerintah memiliki tugas yang cukup berat untuk menjaga stabilitas perekonomian.
Kendati demikian, dia mengatakan, perekonomian yang sehat tidak hanya dilihat dari besarnya aliran modal asing yang masuk. ”Tapi, bagaimana dana tersebut bisa diarahkan ke investasi yang langsung bersentuhan dengan masyarakat agar tercipta perekonomian yang sehat,”tambah Erani.
Pengamat ekonomi UGM Tony Prasetiantono sebelumnya mengatakan, meskipun saat ini krisis global berangsur-angsur pulih, Indonesia dan negara Asia lainnya wajib mempersiapkan diri jika ada krisis selanjutnya.Termasuk dampak dari krisis Yunani dan over investasi di China. ”Saya lihat di masa depan akan ada lagi krisis ekonomi, tapi kita tidak tahu kapan.
Jadi Indonesia harus bersiap jika nanti ada krisis yang lebih besar lagi,”tegasnya. Tony menilai, jika sektor keuangan Indonesia bisa memberikan jaminan terbaik untuk padat modal dan perlahan bangkit dari kondisi perekonomian global yang buruk, Indonesia akan lebih siap untuk menghadapi krisis berikutnya. Namun, beberapa persoalan masih menghinggapi Indonesia yakni masalah korupsi dan penyediaan infrastruktur.
Saat ini hanya 2% dari PDB untuk membangun infrastruktur.Padahal, katadia, yang ideal adalah5% atau sekitar Rp250 miliar.”Untuk infrastruktur, yang terbaik masih dipegang oleh China dengan 10% dari PDB. Investor selalu memiliki citra bahwa infrastruktur Indonesia masih kurang,”ungkapnya.
Sumber : Harian Seputar Indonesia
web link : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/324109/
Hari,tanggal : Thursday, 13 May 2010
Ulasan :
pemerintah Indonesia diminta untuk menjaga stabilitas perekonomian dan kebijakan fiskal Indonesia yang kuat dalam beberapa tahun terakhir. dengan begitu, Indonesia dinilai memiliki peluang yang besar untuk terus tumbuh dalam 10 tahun mendatang. namun, masih ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu cara untuk menarik investor asing. penanaman modal oleh asing di Indonesia diperkirakan masih kurang, sehingga pertumbuhan ekonomi di Indonesia dirasa kurang. kebijakan yang baik juga harus dibuat oleh pemerintah, sehingga kebijakan tersebut dapat menarik investor asing tanpa harus memberikan sisi negatif bagi perekonomian di sektor usaha kecil dan menengah. pembangunan dan perbaikan infrastruktur juga diharapkan dapat dilakukan dengan cepat, sehingga para investor asing tidak ragu lagi untuk menanamkan modalnya di Indonesia. namun dibalik itu semua, yang terpenting adalah bagaimana pembangunan tersebut dapat menyentuh aspek kehidupan masyarakat sehingga tercipta perekonomian yang sehat ke depannya.
Menurutnya, jika itu dapat dioptimalisasikan, Indonesia dapat terus memiliki peluang untuk terus berkembang dalam 10 tahun mendatang. Kendati demikian, dia menyoroti persoalan yang masih terus menjadi perhatian yakni kekuatan untuk menarik investor asing.
”Meski memiliki fondasi perekonomian yang stabil dalam beberapa tahun ini, Indonesia belum mampu mengalahkan Vietnam, Thailand, dan Malaysia dalam menarik investor asing,”kata Amsberg dalam Perayaan 40 Tahun Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (Ekonid) di Jakarta,Rabu (12/5).
Dia menyebutkan, pertumbuhan penanaman modal asing di Indonesia pada periode 2003-2008 hanya sekitar 2%. Jumlah tersebut sama dengan yang terjadi di Filipina.Berbagai data menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil, terutama dalam dua tahun terakhir pascakrisis keuangan global. Menurutnya,hal ini bisa terjadi karena Indonesia memiliki inflasi terendah sepanjang sejarah, perdagangan internasional yang cukup rendah namun pasar domestik sangat besar, dan fondasi fiskal yang cukup kuat.
”Indonesia melakukan dengan baik bahkan bisa dikatakan sebagai kisah sukses. Stabilitas politik, ekonomi makro, dan manajemen fiskal yang kuat menjadi proses yang terus berjalan,”ujar Amsberg. Amsberg mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rata-rata berkisar pada angka 6%. Jika dibandingkan Malaysia dan Thailand, Indonesia masih lebih baik.
Dia memprediksi, jika Indonesia bisa memanfaatkan momentum kekuatan perekonomian saat ini,bukan hal yang mustahil perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih cepat. Indonesia diprediksi akan berkembang menjadi basis ekonomi wilayah yang bergantung pada pertumbuhan permintaan domestik.” Kondisi ini yang membedakan Indonesia dengan China.
China bisa berkembang berkat pertumbuhan ekspor dan Indonesia melalui pasar domestik,”katanya. Dia mengatakan, upaya pencapaian perekonomian yang berkembang cepat harus diikuti dengan perhatian dari Pemerintah Indonesia.Masih ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu dibenahi misalnya membuat kebijakan yang tepat untuk dapat menarik investor menanamkan modal di Indonesia.
Salah satu caranya dengan mempercepat dan memperbaiki infrastruktur. Masalah infrastruktur berkaitan langsung dengan biaya distribusi logistik, dan Indonesia tercatat sebagai yang termahal di kawasan Asia Tenggara. Amsberg memaparkan,ongkos pengiriman dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Belawan berkisar USD250-350 per peti kemas, sementara dari Tanjung Priok ke Singapura hanya USD180-245 per peti kemas.
Saat ini investor asing masih menunggu langkah pemerintah dalam perbaikan-perbaikan dan pembangunan infrastruktur yang menunjang penanaman modal mereka. Sementara itu, pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika mengatakan, saat ini bukan hanya Indonesia yang kondisi perekonomiannya perlahan membaik, melainkan juga negara lain sehingga pemerintah memiliki tugas yang cukup berat untuk menjaga stabilitas perekonomian.
Kendati demikian, dia mengatakan, perekonomian yang sehat tidak hanya dilihat dari besarnya aliran modal asing yang masuk. ”Tapi, bagaimana dana tersebut bisa diarahkan ke investasi yang langsung bersentuhan dengan masyarakat agar tercipta perekonomian yang sehat,”tambah Erani.
Pengamat ekonomi UGM Tony Prasetiantono sebelumnya mengatakan, meskipun saat ini krisis global berangsur-angsur pulih, Indonesia dan negara Asia lainnya wajib mempersiapkan diri jika ada krisis selanjutnya.Termasuk dampak dari krisis Yunani dan over investasi di China. ”Saya lihat di masa depan akan ada lagi krisis ekonomi, tapi kita tidak tahu kapan.
Jadi Indonesia harus bersiap jika nanti ada krisis yang lebih besar lagi,”tegasnya. Tony menilai, jika sektor keuangan Indonesia bisa memberikan jaminan terbaik untuk padat modal dan perlahan bangkit dari kondisi perekonomian global yang buruk, Indonesia akan lebih siap untuk menghadapi krisis berikutnya. Namun, beberapa persoalan masih menghinggapi Indonesia yakni masalah korupsi dan penyediaan infrastruktur.
Saat ini hanya 2% dari PDB untuk membangun infrastruktur.Padahal, katadia, yang ideal adalah5% atau sekitar Rp250 miliar.”Untuk infrastruktur, yang terbaik masih dipegang oleh China dengan 10% dari PDB. Investor selalu memiliki citra bahwa infrastruktur Indonesia masih kurang,”ungkapnya.
Sumber : Harian Seputar Indonesia
web link : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/324109/
Hari,tanggal : Thursday, 13 May 2010
Ulasan :
pemerintah Indonesia diminta untuk menjaga stabilitas perekonomian dan kebijakan fiskal Indonesia yang kuat dalam beberapa tahun terakhir. dengan begitu, Indonesia dinilai memiliki peluang yang besar untuk terus tumbuh dalam 10 tahun mendatang. namun, masih ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu cara untuk menarik investor asing. penanaman modal oleh asing di Indonesia diperkirakan masih kurang, sehingga pertumbuhan ekonomi di Indonesia dirasa kurang. kebijakan yang baik juga harus dibuat oleh pemerintah, sehingga kebijakan tersebut dapat menarik investor asing tanpa harus memberikan sisi negatif bagi perekonomian di sektor usaha kecil dan menengah. pembangunan dan perbaikan infrastruktur juga diharapkan dapat dilakukan dengan cepat, sehingga para investor asing tidak ragu lagi untuk menanamkan modalnya di Indonesia. namun dibalik itu semua, yang terpenting adalah bagaimana pembangunan tersebut dapat menyentuh aspek kehidupan masyarakat sehingga tercipta perekonomian yang sehat ke depannya.
Subscribe to:
Posts (Atom)