Tuesday, March 9, 2010

KEPEMIMPINAN

Pada suatu hari saya mengikuti sebuah kuis yang diselenggarakan di televisi. Kuis tersebut berada dalam suatu acara talkshow yang ditayangkan setiap minggu malam. Malam itu saya terpikir untuk iseng-iseng mendaftarkan diri melalui websitenya, mungkin saja saya mempunyai kesempatan untuk mendapatkan hadiah yang berupa buku motivasi.

Beberapa hari kemudian, secara tak terduga buku tsb telah erada di kamar tidur saya. Aneh memang, padahal saya hanya iseng-iseng saja. Tetapi, bukan ini yang ingin saya bagikan kepada Anda, para pembaca blog saya. Yang ingin saya bagikan ialah apa saja pelajaran yang saya dapatkan dari membaca sebuah buku yang bertema kepemimpinan ini. Bagaiman sebuah serat peninggalan pemimpin kerajaan di masa lalu dapat mengajar bahkan memotivasi kita agar dapat menjadi seorang pemimpin yang sejati. Sekarang, mari Anda membaca cuap-cuap saya walau mungkin sebagian dari Anda akan merasa bosan membacanya, hehehee...

Dari apa yang saya baca, saya dapat memetik pelajaran bahwa dibutuhkan sebuah keberanian yang sangat besar untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang sejati. Mengapa saya katakan demikian? Karena seorang pemimpin sejati pertama-tama harus dapat memimpin dirinya sendiri sebelum Ia dapat memimpin orang lain. Memimpin dirinya menuju kepada kemerdekaan dan kebijaksanaan. Kemerdekaan yang tentunya dapat Ia pertanggungjawabkan kepada orang lain, khususnya untuk dirinya sendiri.

Seorang pemimpin juga harus dapat memimpin dengan hati nuraninya, tanpa harus mengesampingkan faktor lain. Memang, akal sehat serta kepintaran juga diperlukan dalam diri seorang pemimpin, namun hal itu tidak akan cukup untuk membuat dirinya menjadi seorang pemimpin yang sejati. Ia tidak akan menggunakan elemen-elemen tsb untuk membuat suatu kekerasan bahkan pertumpahan darah, tetapi Ia akan menggunakan semuanya itu untuk mengatasi segala permasalahan dan perbedaan yang timbul di tengah-tengah rakyatnya.

Seorang pemimpin janganlah menipu dirinya sendiri. Janganlah meremehkan kemampuan orang lain yang juga ingin menjadi seorang pemimpin. Janganlah merasa bisa menjadi seorang pemimpin, padahal tidak sanggup untuk mengemban tugas tsb. Jangan meniru-niru orang lain. Yang terpenting adalah Ia dapat menjadi dirinya sendiri, berdaya guna, dan memiliki kualitas yang baik. Refleksi di zaman sekarang pemimpin hanya dijadikan ‘boneka’ untuk merebut sebuah tahta bermahkotakan kekuasaan. ‘Pemimpin’ pun diajdikan sebagai pemimpin karena faktor garis keturunan dan atas kepentingan golongan/kelompok tertentu.

Seorang pemimpin harus mempunyai misi dan visi. Sekumpulan misi yang jelas, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Misi yang dapat mendukung sebuah visi yang jauh ke depan.

Ia harus seseorang yang memiliki kesabaran dan ketelitian yang tinggi. Kesabaran yang dibutuhkan untuk menentukan langkah2 apa saja yang harus diambil, kesabaran dalam menghadapi setiap permasalahan yang datang, serta strategi apa saja yang dapat digunakan untuk mengatasinya. Ketelitian juga diperlukan untuk melihat inti dari sebuah permasalahan, dalam mengambil keputusan yang akan berdampak besar bagi rakyatnya. Ketelitian + kesabaran akan didapat apabila Ia mau jujur terhadap dirinya sendiri.

Seorang pemimpin adalah seorang yang mau belajar terus, berkembang terus dan berubah terus. Belajar dari setiap kesalahannya, belajar dari semua pengalamannya, dan belajar lewat guru yang menjadikan seorang pemimpin mengerti akan konsep kerendahhatian. Guru sejati yang tak lain dan tak bukan adalah hati nurani. Seorang pemimpin haruslah terus berkembang ke arah yang lebih baik. Pemimpin yang berkembang berarti berani untuk melakukan suatu perubahan. Ia tidak merubah segala sesuatu yang ada disekitarnya, tetapi langkah awalnya ialah untuk merubah dirinya sendiri.

Yang terakhir dan yang terpenting ialah seorang pemimpin harus dapat mendengarkan ajaran hatinya. Mungkin kedengarannya sepele, namun memang inilah yang sebetulnya menjadi kunci sukses seorang pemimpin sejati yaitu ajaran hati yang menunjukkan jalan kepada kita menuju kebenaran.

Pada akhirnya, semoga cuap-cuap saya ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita akan konsep kepemimpinan yang sejati. Kepemimpinan yang sangat dibutuhkan di zaman sekarang ini. Dan semoga akan bermunculan bibit-bibit pemimpin sejati di negeri kita ini. Sekarang, marilah kita menjadikan diri kita sebagai seorang pemimpin yang sejati, seseorang yang dapat memimpin dirinya sendiri. Semoga...

Author : Merry Triani Panjaitan

Apabila artikel ini menimbulkan banyak pertanyaan ataupun saran, silahkan masukkan komentar Anda pada kotak dibawah ini. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment